DEFINISI KEPRIBADIAN DAN UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN


1. DEFINISI KEPRIBADIAN

Adalah keseluruh cara seorang individu bereaksi dan beinteraksi dengan individu lain. Keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas, dan juga perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu.

Para ahli biologi yang mempelajari dan membuat suatu deskripsi mengenai sistem organisma dari suatu jenis atau species  binatang, biasanya juga sekaligus mempelajari kelakuan binatang-binatang itu dan deskripsi mengenai pola-pola kelakuan binatang-binatang itu, yaitu pola kelakuan mencari makan, menghindari ancaman bahaya, menyerang musuh, beristirahat, mencari betina pada masa birahi, bersetubuh, mencari tempat untuk melahirkan, memelihara dan melindungi keturunannya dan sebagainya, biasanya berlaku untuk semua species yang menjadi obyek perhatiaannya.
Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah-laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu, adalah apa yang disebut "kepribadian" atau personality

Definisi  mengenai kepribadian tersebut sangat kasar sifatnya, dan tidak banyak berbeda dengan arti yang diberikan kepada konsep itu dalam bahasa sehari-hari. Dalam bahasa populer, istilah "kepribadian" juga berarti ciri-ciri wata seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus. Kalau dalam bahasa sehari-hari kita anggap bahwa seorang tertentu mempunyai kepribadian, memang yang biasanya kita maksudkan ialah bahwa orang tersebut mempunyai beberapa ciri watak yang diperlihatkannya secara lahir, konsisten, dan konsekuan dalam tingkah-lakunya sehingga tampak bahwa individu tersebut memiliki identitas khusus yang berbeda dari individu-individu lainnya

Kalau definisi umum yang banyak menyerupai arti konsep dalam bahasa sehari-hari tersebut di atas itu hendak kita pertajam, maka akan timbul banyak kesukaran. Hal itu sudah banyak dilakukan oleh para ahli psikologi yang memang merupakan tugas mereka namun tidak ada satu definisi yang tajam tetapi seragam di antara para ahli psikologi yang berasal dari berbagai aliran khusus dalam ilmu psikologi. Konsep kepribadian itu rupa-rupanya adalah suatu konsep yang demikian luasnya sehingga merupakan suatu kontruksi yang tidak mungkin dirumuskan dalam satu definisi yang tajam tetapi yang dapat mencakup keseluruhannya. Karena itu bagi kita yang belajar antropologi, cukuplah kiranya kalau untuk sementara kita pergunakan saja dahulu  definisi yang kasar itu, dan kita serahkan penggunaan definisi-definisi yang lebih tajam untuk analisa yang lebih mengkhusus dan mendalam, kepada para ahli psikologi.

2. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN
Unsur-unsur kepribadian dibagi menjadi 3 antaranya, yaitu :
A. Pengetahuan.
Adalah pengetahuan manusia bersumber dari pola pikir yang rasional yang berisi pemahaman dan pengalaman mengenai berbagai hal yang diperoleh dari lingkungan di sekitarnya. Semua hal itu direkam dalam otak dan sedikti demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilaku sehari-hari.

Unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam otaknya. Dalam lingkungan individu itu ada bermacam-macam hal yang dialaminya melalui penerimaan pancainderanya serta alat penerima atau reseptor organismanya yang lain, sebagai getaran eter (cahay dan warna), getaran akustik (suara), bau, rasa, sentuhan, tekanan mekanikal, (berat-ringan), tekanan termikal (panas-dingin) dan sebagainya, yang masuk ke dalam sel-sel tertentu di bagian-bagian tertentu dari otaknya. 

Seluruh penggambaran, apresiasi, pengamatan, konsep dan fantasi  tadi merupakan unsur-unsur "pengetahuan" seorang individu yang sadar. Sebaliknya, banyak pengetahuan atau bagian-bagian dari seluruh himpunan pengetahuan yang ditimbun oleh seorang individu selama hidupnya itu, seringkali hlang dari alam akalnya yang sadar, atau dalam "kesadarannya", karena berbagai macam sebab yang banyak dipelajari oleh ilmu psikologi ini. Walaupun demikian perlu diperhatikan bahwa unsur-unsur pengetahuan tadi sebenarnya tidak hilang lenyap begitu saja, melainkan hanya terdesak masuk saja ke dalam bagian dari jiwa manusia yang dalam ilmu psikologi disebut alam "bawah sadar".

Pengetahuan seorang individu dapat juga terdesak atau dengan sengaja didesak oleh individu itu, karena berbagai alasan yang telah banyak dipelajari oleh ilmu psikologi, ke dalam bagian dari jiwa manusia yang lebih dalam lagi, yaitu bagian yang dalam ilmu psikologi di sebut alam "tak-sadar". Di sanalah pengetahuan individu larut dan terpecah-pecah kedalam bagian-bagian yang saling terbaur dan tercampur. bagian-bagian dari pembauran dan campuran pengetahuan seperti itu tadi kadang-kadang dapat muncul kembali, yaitu pada saat-saat akal yang mengatur alam kesadaran individu barada dalam keadaan kendor atau tak berfungsi.

B. Perasaan
Adalah perasaan antara orang yang satu dengan orang yang lain tidaklah sama. Oleh karena itu perasaan bersidak subjektif, contohnya penelitian jam pelajaran yang kosong. bagaimanakah perasaan kamu jika jam pelajaran yang kosong, merasa senang ataukah merasa rugi.

Suatu perasaan yang selalu bersifat subyektif karena adanya unsur penelitian tadi, biasanya menimbulkan suatu "kehendak" dalam kesadaran seorang individu. kehendak itu bisa juga positif-artinya individu tersebut ingin mendapatkan hal yang dirasakannya sebagai suatu hal yang akan memberikan kenikmatan kepadanya, atau biasa juga negatif, artinya ia hendak menghindari hal yang dirasakannya sebagai hal yang akan membawa perasaan tidak nikmat kepadanya.

C. Dorongan Naluri 
Adalah untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia, baik yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Adanya beberapa dorongan naluri antara lain untuk mempertahankan hidup, mencari makan, serta bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia.

Mengenai soal dan macam serta jumlah dorongan naluri yang terkandung dalam naluri manusia itu, ada berbagai perbedaan paham antara para ahli psikologi, namun semua bahwa ada paling sedikit tujuh macam dorongan naluri, yaitu :
  1. Dorongan untuk mempertahankan hidup.
    Dorongan ini memang merupakan suatu kekuatan biologi yang juga ada pada semua mahluk di dunia ini dan yang menyebabkan bahwa semua jenis mahluk mampu mempertahankan hidupnya di muka bumi ini.
  2. Dorongan sex.
    Dorongan ini malahan telah menarik perhatian banyak ahli psikologi, dan berbagai teori telah dikembangkan sekitar soal ini. Suatu hal yang jelas adalah bahwa dorongan ini timbul pada tiap individu yang normal tanpa terkena pengaruh pengetahuan.
  3. Dorongan untuk usaha mencari makan.
    Dorongan ini tidak perlu dipelajari, dan sejak bayi pun manusia sudah menunjukkan dorongan untuk mencari makan, yaitu dengan mencari susu ibunya atau botol susu.
  4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia.
    Dorongan ini memeng merupakan landasan biologi dari kehidupan masyarakat manusia sebagai mahluk kolektif.
  5. Dorongan untuk meniru tingkah-laku sesamanya.
    Dorongan ini merupakan sumber dari adanya beraneka warna kebudayaan di antara mahluk manusia karena adanya dorongan ini manusia mengembangkan adat yang memaksanya berbuat konform dengan manusia sekitarnya.
  6. Dorongan untuk berbakti.
    Dorongan ini mungkin ada dalam naluri manusia, karena manusia merupakan mahluk yang hidp kolektif, sehingga untuk dapat hidup bersama dengan manusia lain secara resali ia perlu mempunyai suatu landasan biologi untuk mengembangkan rasa simpati, rasa cinta dan sebagainya.
  7. Dorongan akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna, suara, atau gerak.
    Pada seorang bayi dorongan ini sudah sering tampak pada gejala tertariknya seorang bayi kepada bentuk-bentuk tertentu dari benda-benda di sekitarnya, kepada warna-warna cerah.


0 komentar

Posting Komentar