SABANG DALAM CATATAN PELAUT DUNIA

  
foto Sabang tempo duolu
Setia daerah atau kota dalam proses perjalanannya tentu memiliki alur kisah yang menarik untuk ditelusuri. Kota Sabang yang berada di pulau Weh, pulau paling barat yang ada di Nusantara ini, ternyata menyimpan sejarah lama yang juga menarik untuk kita telusuri. Ada latar cerita sebagai pulau persinggahan dan pendudukan yang dikarenakan letak geografis dan berpotensi.

Secara geografis, Pulau Weh berada pada jalur pelayaran dunia yang memungkinkan untuk disinggahi oleh para pelaut dan pelancong dari berbagai belahan dunia. Sejak zaman prasejarah diyakini Pulau Weh adalah salah satu pulau transit atau singgahan yang sering dijadikan tempat istirahat bagi para manusia perahu Polynesia. Hal ini pernah dibuktikan oleh banyaknya temuan benda-benda arkeologi di daratan Pulau Weh sejak tahun 1990-an.

Menilik pulau Weh sebagai pulau singgahan pada masa lalu juga banyak kita temukan artikel yang menyebutkan tentang terdapatnya bukti catatan dari para pelaut dunia yang singgah di Sabang Pulau Weh. Tercatat pelaut Arab (Yaman-Oman) yang cukup terkenal yaitu SinBad (abad 12M), yang pernah dalam catatan pelayarannya mengatakan bahwa ia dan rombongannya singgah di sebuah pulau yang cukup indah di ujung pelayaran melintasi Samudera Hindia. Pulau yang membuat ia jatuh hati akan keindahan dan ketenangan teluknya, sehingga ia menjuluki pulau tersebut sebagai pulau emas atau The Golden Island, pulau yang dimaksud adalah pulau Weh.

Keberadaan Sinbad sebagai tokoh pelaut Arab memungkinkan adanya pelaut dan pelancong dari negeri-negeri lainnya di jazirah Arab pernah singgah di pulau Weh. bahkan dalam beberapa artikel lainnya ditunjukkan bahwa asal mula nama Sabang sebenarnya dinamai oleh para pelaut Arab. Arti kata Sabang yang berasal dari bahasa Arab "Shabagh" adalah gunug berapi. hal ini sangat sesuai dengan kondisi gelologis dan geografis pulau Weh yang berasal dari gugusan gunugung berapi yang muncul dari dasar laut.

Ahli geografi Yunani Claudius Ptolomeus (abad 5 SM) yang juga pernah singgah di Sabang Pulau Weh menamainya Aucherial Chermonosus yang berarti pulau harapan. begitu pulau dangan pelancong dunia yang cukup terkenal yaitu Marcopolo sang penakluk dunia yang berasal dari Venesia Italia, sebagai mana yang terdapat dalam bukunya Dennis Lombard yaitu bahwa Marcopolo diyakini pernah berada di pulau Weh. Namun tak diketahui pasti apakah dia singgah dan berlabuh di pulau Weh atau hanya melewatinya saja. Akan tetapi dengan adanya gambar pulau Weh di dalam petanya menunjukkan yang dimaksud Marcopolo dengan julukan pulau Gamispola adalah pulau Weh.


peta Marco Polo yang pernah melintas di pulau Sabang,
bisa dilihat ditulisan Nicobar Island
Peta Marcopolo inilah yang kemudia menjadi dasar rujukan bagi para pelaut Portugis dalam mencari kepulauan nusantara, sehingga  kemudia pelaut-pelaut Portugis juga menyebutkan pulau Weh dengan nama Gavenispola. Dalam catatan pelaut Portugis Tome Pires (1513) tertulis bahwa ia mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan ketika akan memasuki Banda Aceh. Jika tidak hati-hati maka akan berhadapan dengan gugusan pulau Gomes yang memiliki arus yang kuat, dan jika tidak berhati-hati maka kapal akan terdampar di pulau ini. Hal yang sama juga pernah dialami oleh Graf (1640-1650) yang menulis bahwa mereka pernah kandas di karang-karang pulau Weh.

Pelaut-pelaut Portugis kemudia banyak juga yang menunjukkan pulau ini sebagai pulau Dos Degrados, yang artinya pulau buangan. ini terkait dengan dimulainya proses pembuangan ke Sabang terhadap para tahanan politik dan kriminal Sultan dan Sultanah kerajaan Aceh. Hal ini juga yang kemudian memunculkan istilah pulau Weh (pulau usiran), tokoh ulama yang dibuang ini diyakini kemudian menjadi salah satu cikal bakal para aulia dan kramat di Sabang.

Pelaut Perancis yang bekerja untuk kepentingan Belanda yang cukup bersejarah yaitu laksamana Augstin de Beaulieu juga merupakan salah satu pelaut kaliber dunia yang pernah memberi julukan khusus untuk pulau Weh dengan nama Encaury. Tak diketahui pasti arti dari julukan ini, namun yang pasti dari sekian banyak julukan terhadap Sabang ataupun pulau Weh, semuanya menunjukkan bukti peran dan strategisnya Sabang atau pulau Weh dalam percaturan pelayaran dunia dari sejak zaman dahulu kala. 

0 komentar

Posting Komentar