PENGERTIAN, FUNGSI, JENIS-JENIS DAN CIRI-CIRI HIPOTESIS

Penelitian Hipotesis
A. Definisi Hipotesis

Secara Etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu kata "hypo" dan kata "thesis". Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat, kedua kata tersebut kemudian digunakan secara bersama menjadi Hypothesis dan sering diucapkan denga kata hipotesis yang mana merupakan kesimpulan yang masih kurang sempurna. Pengertian ini di perluas dengan maksud sebagai kesimpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. Pembuktian ini hanya dapat dilakukan dengan menguji hipotesis dimaksud dengan data di lapangan.

Hipotesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau yang ingin kita pelajari. Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks.

Trelease (1960) "hipotesis adalah suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat di amati". sedangkan Good and Scates (1954) "hipotesis adalah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati, dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah penelitian selanjutnya".

Hipotesis tidak harus benar, hipotesis justru harus diuji kebenarannya atau dengan kata lain disebut ramalan ilmiah. Hipotesis sangat penting dalam penelitian kualitatif, menurut Kerlinger tanpa Hipotesis tidak ada ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, hipotesis harus di rumuskan secara tepat dan teliti.

B. Adapun Hubungan Hipotesis dalam Suatu Penelitian Ditunjukkan Melalui Fungsi-Fungsinya            Antara Lain :

  1. Memperjelas arah tujuan penelitian.
  2. Membatasi ruang lingkup.
  3. Memperjelas pokok-pokok permasalahan yang menjadi tujuan utama penelitian.
Suatu pedoman yang dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis ialah hipotesis dinyatakan dengan kalimat pernyataan, dapat diuji kebenarannya dan dirumuskan dengan jelas. Adapun ciri-ciri hipotesis sebagai berikut.

C. Hipotesis yang baik mempunyai ciri-ciri berikut :

  1. Hipotesis harus menyatakan hubungan.
  2. Hipotesis harus sesuai dengan fakta.
  3. Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan.
  4. Hipotesis harus dapat diuji.
  5. Hipotesis harus sederhana.
  6. Hipotesis harus bias menerangkan fakta.

  D. Jenis-jenis Hipotesis

  1. Hipotesis nol (statistic) yaitu Hipotesis yang mempunyai bentuk dasar atau memiliki statement yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan Y yang akan diteliti. Hipotesis nol ini dibuat dengan kemungkinan besar untuk ditolak, ini berarti apabila terbukti bahwa hipotesis nol ini kelompok-kelompok yang erlainan dalam penelitian. perumusan hipotesis nol seperti : "tidak ada beda antara....... dengan...."
  2. Hipotesis alternative (Ha) yaitu hipotesis yang dapat langsung dirumuskan apabila ternyata pada suatu penelitian, hipotesis nol di tolak. Hipotesis ini menyatakan ada hubungan antara variabel X dan Y. sebagai hipotesis yang berlawanan dengan hipotesis nol, maka hipotesis ini disiapkan untuk suatu kecendrungan menerima statementnya.
  3. Hipotesis kerja (Hk) yaitu hipotesis spedifik yang di bangun berdasarkan masalah-masalah khusus yang akan diuji, hipotesis kerja mempertegaskan hipotesis alternatif tadi (Ha) yang lebih spesifik dalam indicator tertentu dari variabel yang dihipotesiskan. Hipotesis kerja biasanya dirumuskan sebagai berikut : "andaikata......maka......"

0 komentar

Posting Komentar